Roket register – Shin Tae-yong pernah bermain di Stadion Brawijaya 20 tahun lalu, tepatnya pada 11 Februari 2004. Pada leg pertama Liga Champions Asia, Persik, juara Liga Indonesia 2003, mengalahkan Seongnam Ilhwa Chunwa dengan skor 1-2. Pada leg kedua di Korsel, 11 Mei 2004, Persik dikalahkan dengan skor 15-0 oleh tim yang dibela Shin Tae-yong. Bahkan Shin Tae-yong, seorang gelandang serang, mencetak gol pada menit ke-12.
Di leg pertama, kami bangga hanya kalah tipis dari Seongnam. Namun, kami tidak menduga dihajar 15-0 di Korsel. Pada awalnya, kami masih yakin tidak akan kalah setelak itu. Kami tidak dapat melakukan apa-apa. Menurut Suswanto, kami harus menghadapi suhu dingin selain pemain Seongnam yang bagus.
Orang yang pernah bermain sebagai gelandang serang untuk Persik Kediri itu mengatakan bahwa rekan setimnya berusaha mempertahankan kehangatan dengan membaluri tubuh mereka dengan gel Counterpain. Menurutnya, efeknya malah membuat badan menjadi lebih dingin. Aris Budi Sulistyo bahkan sempat mimisan karena tidak kuat menahan dingin.
Roket register – Setelah kenangan buruk itu berlalu, Suswanto menyatakan rasa respeknya terhadap upaya Shin Tae-yong untuk mengangkat Timnas Indonesia. Dibandingkan dengan Indonesia, kualitas sepak bola Korsel jauh di atas. Saat itu, saya melihat bahwa Shin Tae-yong memiliki kualitas yang jauh di atas rata-rata pemain Persik secara individu. Dia menyatakan bahwa jika dia melatih Timnas Indonesia saat ini, dia pasti akan menggunakan metode latihan berkualitas tinggi.
Suswanto, sekarang ASN di Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, melihat kemajuan besar Timnas Indonesia di bawah bimbingan Shin Tae-yong. STY membutuhkan pemain berkualitas tinggi karena tingkatnya yang tinggi. Dia menyatakan bahwa tindakan PSSI untuk menaturalisasi pemain berdarah Indonesia juga sah-sah saja.
Suswanto juga mendukung optimisme Shin Tae-yong, yang mengatakan dia tahu bagaimana menghadapi Timnas Jepang, yang akan menghadapi Jay Idzes dkk. pada matchday kelima putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama GBK Jakarta, 15 November mendatang.
Roket register – Sebagai pemain, Shin Tae-yong menghadapi Yokohama Marinos, klub asal Jepang, di Liga Champions Asia 2004 silam. Dia pasti tahu bagaimana permainan Timnas Jepang bekerja karena sekarang dia pelatih. Saya pikir Shin Tae-yong tahu apa yang akan dilakukan melawan Jepang nanti karena pengalamannya sebagai pemain dan sekarang melatih Timnas Indonesia. Dia pasti tidak mau mengulang kesalahan yang dia lakukan saat menghadapi Bahrain dan China sebelumnya.
Suswanto percaya bahwa Timnas Garuda akan menghadapi tantangan besar melawan Blue Samurai, yang merupakan nama untuk pemain Jepang. “Saya pikir kualitas pemain diaspora Indonesia mampu mengimbangi Jepang.” Dia menyatakan bahwa bermain di kandang sendiri dengan dukungan puluhan ribu penonton akan meningkatkan semangat pemain Timnas Indonesia.
Orang yang pernah mengajar di Diklat Salatiga ini juga berbicara tentang hasil pertandingan imbang 1-1 antara Jepang dan Australia. “Menurut perkiraan kasar, Indonesia pernah imbang lawan Australia. Australia juga seri dengan Jepang. Ya, minimal kita bisa seri lawan Jepang nanti,” katanya.